Setelah melewati perdebatan panjang, akhirnya minggu malam KH Muhyidin Abdusshomad dan KH Abdullah Syamsul Arifin (Gus Aab) terpilih menjadi Rais Syuriah Dan Ketua Dewan Tanfidz NU Cabang Jember untuk lima tahun kedepan. Kemenangan duet ini sudah mulai terasa pada saat 75 persen MWC menyampaikan pandangan umum mengenai LPJ pengurus NU periode 2004-2009. Disamping mereka mengkritisi LPJ, mereka juga menyampaikan dengan blak-blakan mendukung duet tersebut.Pada tahap pencalonan Rais Syuriah, KH Muhyidin terpilih secara aklamasi, sebab dari kelima bakal calon yang muncul tidak ada satupun yang memenuhi syarat. Yakni seorang bakal calon minimal didukung 99 suara. Sementara pada saat tahap bakal pencalonan Ketua Dewan Tanfidz, muncul tiga nama diantaranya Gus Aab, Gus Mamak dan Sofyan Sauri. Dari ketiga bakal calon ini, Sofyan Sauri yang tidak lolos ke bursa calon, sebab hanya memperoleh 1 suara. Sedangkan Gus Mamak memperoleh 110 suara dan Gus Aab memperoleh 201 suara.
Namun sayangnya ketika melangkah ke tahap verifikasi syarat calon tanfidz, salah satu calon Gus Mamak tidak hadir, padahal pada saat itu pimpinan sidang dari PWNU Jawa Timur sudah memberikan waktu untuk menunggu dia, untuk melakukan klarifikasi terkait dengan syarat rangkap jabatan. Sementara itu, Gus Mamak saat akan dikonfirmasi KISS FM via telfon ternyata nomernya sedang tidak aktif.
Di tempat terpisah, Ketua Tanfidz NU Terpilih, Gus Aab ketika dikonfirmasi KISS FM usai acara menuturkan, banyak PR yang harus digarap NU kedepan. Terutama persoalan ekonomi kemudian persoalan pendidikan, sebab selama ini lanjut Gus Aab, masih banyak Jamiyah NU yang hidup dibawah kemiskinan dan pendidikannya masih terbelakang.
Lebih lanjut Gus Aab menjelaskan, terkait dengan struktur NU yang akan dating, dirinya berserta tim formatur, besok akan langsung merapatkan siapa saja yang akan menjadi pengurus NU 5 tahun kedepan.
Namun sayangnya, forum Konfercab ini sempat diwarnai kericuhan, Gara-garanya salah satu peserta konfercab memaksakan pendapatnya, sehingga hal ini membuat peserta lain marah. Untunglah keadaan ini tidak berlangsung lama, setelah salah satu pengurus PWNU Jatim, Soleh Hayat, memberikan penjelesan kepada seluruh peserta, forum bisa dilanjutkan kembali.
(3.313 views)