Makin Tingginya Kematian Akibat Miras

Keberadaan minuman keras dan obat-obatan terlarang, yang telah menelan korban sedikitnya 12 orang selama satu bulan terakhir, tentu membuat masyarakat resah. Apalagi kebanyakanyan korban masih tergolong remaja. Jadi sekarang yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana sikap aparat kepolisian terhadap persoalan ini? Kemudian, bagaimana pandangan pengamat mengenai banyaknya korban tewas akibat miras? Lalu, apa yang melatarbelakangi hal ini?

 

Banyak faktor yang melatar belakangi seseorang mengkonsumsi miras dan narkoba, bisa saja hanya sebagai pelarian atau bisa saja menjadi ajang coba-coba. Demikian ungkapan, Psikolog Universitas Muhammdiyah Jember, Yayuk Siti Nurhaqimah. Menurut Yayuk, banyaknya korban akibat miras dan obat-obatan, yang berasal dari kalangan remaja menunjukkan ada sebuah realitas sosial yang perlu diamati lebih dalam, terutama oleh orang tua dan pihak terkait.

 

Pada saat masa remaja lanjut Yayuk, ada sebuah tahapan, dimana remaja mengalami tumbuh kembang. Nah pada saat itulah, karena kurang mendapatkan perhatian dan kontrol dari orang tua sikap remaja bisa berubah ke arah yang menyimpang. Di samping itu, proses pergaulan sehari-hari juga bisa menyebabkan seseorang, terutama remaja dalam proses pencarian jati diri salah melangkah. Apalagi remaja memiliki sifat introvet atau tertutup.

 

Seharusnya, jika ada persoalan harus segera di konsultasikan kepada orang terdekat, seperti orang tua, saudara dan teman Yayuk yakin, jika remaja lebih terbuka kepada orang terdekatnya maka dia tidak akan salah melangkah.

 

Yayuk yang juga Direktur Pusat Layanan Psikologi Terapan menambahkan, terkait dengan persoalan ini, dirinya menyarankan khususnya kepada orang tua, agar lebih memantau kegiatan anaknya dan berusaha menciptakan kondisi rumah lebih hangat dan bersahabat, agar anak lebih terbuka dan mau mengungkapkan persoalan yang ia miliki.

 

Lebih lanjut Yayuk menjelaskan, lingkungan sekolah juga harus mendukung pembentukan pribadi seorang remaja, sebab, sekolah merupakan rumah kedua bagi anak. Jadi mau tidak mau, sekolah harus menanamkan nilai-nilai moral, kepada perserta didiknya.

 

Sementara itu, Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa STAIN Jember, Ubadillah, mengatakan dirinya melihat sejauh ini pemuda mengalami dekadensi moral. Hal bisa dilihat dari aktifitas keseharian mereka yang cenderung pragmatis. Terkait dengan banyaknya masyarakat, terutama kalangan remaja yang meninggal akibat miras, menurut Ubaidillah, dirinya sangat menyayangkan kejadian ini. Seharusnya, generasi muda harus berbuat yang lebih bermanfaat terutama untuk pembangunan bangsa.

 

Lebih jauh Ubaidillah menjelaskan, ke depan pemuda harus memberikan kontribusi positif kepada bangsa ini, yakni dengan lebih memaksimalkan potensinya. Ubaidillah yakin, jika pemuda mampu memberikan kontribusi besar kepada bangsa, maka bangsa ini akan semakin besar.

 

Di Tempat terpisah, Beberapa waktu lalu, Polsek Sumbersari berhasil mengamankan hampir 700 botol minuman keras di dua rumah di kawasan jalan sumatera. Menurut Kapolsek Sumbersari, AKP Mahrobi Hasan, pihaknya terus menggencarkan razia minuman keras terutama di daerah kampus. Apalagi masyarakat semakin mulai resah dengan maraknya peredaran miras dikalangan mahasiswa.

 

Menurut Mahrobi, barang bukti yang berhasil ia amankan, ternyata kadar alkoholnya mencapai 45 persen dan diduga berbagai merk tersebut palsu, karena  itu pihaknya akan melakukan penyelidikan lebih jauh untuk mengungkap lokasi pabrik yang memproduksi miras palsu ini.

 

Mahrobi menambahkan, operasi miras akhir-akhir ini getol dilakukan di beberapa daerah, menyusul banyaknya korban tewas akibat minur miras oplosan. Bahkan Di Jember sendiri, sebulan terakhir tercatat 12 pemuda tewas akibat overdosis miras, 4 diantaranya Warga Sumbersari.

(1.713 views)
Tag: