Suasana duka menyelimuti rumah almarhum Letda Ricky Desi Pratika di desa Candijati Arjasa, salah satu korban tewas dalam kecelakaan pesawat foker 27 milik TNI-AU di bandara Husein Sastranegara Bandung Senin siang. Ricky yang merupakan anggota pasukan khas TNI-AU ini meninggal dunia bersama 22 anggota TNI-AU lainnya, ketika pesawat latih yang ditumpanginya menabrak sebuah hanggar ketika akan melakukan pendaratan darurat karena cuaca buruk.

Ninik ibu korban nampak masih belum bisa menerima kematian putranya. berkali-kali Ninik pingsan hingga tidak bisa menemui puluhan pelayat yang terus berdatangan sejak ada kabar meninggalnya Letda Richie semalam.

Jenasah korban diperkirakan sampai di rumah duka sore ini, karena sekitar jam 8 pagi tadi diberangkatkan dari bandara Halim Perdana Kusuma menuju Juanda. Jenasah korban dibawa melalui jalur darat menggunakan ambulan milik TNI menuju Jember.

Sugeng Iriyanto ayah kandung korban menceritakan, dua hari sebelum kecelakaan pesawat itu terjadi Ricky sempat menelfon untuk meminta restu karena akan melakukan latihan terjun.

Sugeng mengaku mendapat firasat buruk sehari sebelum kecelakaan tersebut terjadi. Ketika melihat foto Ricky, Sugeng mendengar suara burung gagak diatas rumahnya. Sehari kemudian Sugeng melihat tayangan televisi yang mengabarkan kecelakaan pesawat foker 27 milik TNI-AU yang ditumpangi anaknya.

Sugeng berharap, TNI-AU lebih memperhatikan sarana latihan yang akan digunakan. Sebab dugaan sementara kecelakaan tersebut terjadi akibat usia pesawat yang sudah terlalu tua, sehingga kondisinya kurang layak untuk terbang. Jika kondisi pesawat bagus, dampak cuaca buruk tentu bisa lebih di minimalisir.

(1.810 views)