Delapan hari lagi pelaksanaan pemilu legislatif akan digelar. Di Jember saja, hajatan lima tahunan ini akan diikuti sedikitnya 34 Partai Politik. Namun yang menjadi persoalan, semakin dekatnya pelaksanaan pemilu, muncul kekhawatiran hasil pemilu legislatif kualitasnya rendah, sebab, Sumber Daya Manusia pelaksana pemilu di tingkatan KPPS, tingkat pendidikannya tergolong rendah. Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana upaya KPUD Jember, mengantisipasi kekhawatiran rendahnya kualitas hasil pemilu? Kemudian, bagaimana wakil rakyat mengevaluasi persoalan ini?
Jika dilihat dari kualifikasi pendidikannya, sebagian besar penyelanggara pemilu di tingkatan bawah, khususnya Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS), tergolong rendah. Rata-rata mereka lulusan Sekolah Dasar. Demikian ungkapan, Ketua KPUD Jember, Sudarisman, SS.
Menurut Sudarisman, meski tergolong rendah tingkat pendidikannya, mereka mempunyai skill yang luar biasa, terutama pada saat pelaksanaan pemilu. Apalagi mayoritas KPPS adalah wajah- wajah lama, yang sangat berpengalaman dalam setiap pelaksanaan pemilu. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir akan kualitas hasil Pemilu nanti. Sudarisman juga berharap, agar semua pihak yang berkepentingan terhadap pemilu, agar tidak mengganggu kinerja KPPS selama proses pemungutan suara, sebab tugas KPPS sangat berat.
Memang lanjut Sudarisman, tidak menutup kemungkinan pada saat penghitungan KPPS melakukan kesalahan, namun itu semuanya manusiawi, sebab KPPS juga manusia, bisa jadi karena mereka kelelahan, mereka melakukan kesalahan. Makanya KPUD Jember, mempersilahkan kepada semua elemen masyarakat, untuk memantau pelaksanaan pemilu di lapangan, tapi satu hal jangan sampai mengganggu berlangsunnya pelaksanaan pemungutan suara.
Sudarisman juga berterima kasih kepada semua elemen masyarakat, yang hingga saat ini masih peduli dan memperhatikan pelaksana pemilu, mulai dari tingkat kabupaten hingga tingkat pelaksana lapangan.
Terkait dengan desakan untuk mengganti SDM KPPS, menurut Sudarisman, hal itu tidak terlalu mendesak, sebab menurutnya, yang paling penting sekarang adalah berkonsentrasi terhadap pelaksanaan pemilu, namun tidak menutup kemungkinan, ke depan penyegaran tersebut akan dilaksanakan oleh KPUD. Untuk mengantisipasi kekhawatiran akan rendahnya kualitas pemilu, KPUD Jember kata Sudarisman, sudah memberikan bimibingan tehnis kepada PPK, PPS Se-Kabupaten Jember.
Di tempat terpisah, Ketua Komisi A DPRD Jember, Abdul Ghafur mengatakan, dewan cukup khawatir terhadap rendahnya SDM pelaksanan pemilu di tingkatan bawah, terutama munculnya banyak protes, pada saat pelaksanaan pemilu nanti. Namun lanjut Ghafur, persoalan ini cukup dilematis, di satu sisi, ketika KPU ingin mencari SDM yang mumpuni, terutama pada saat pelaksanaan pemungutan suara ternyata sangat sulit. Namun di sisi lain, ketika kualifikasi pendidikan SDM-nya rendah, muncul kekhawatiran akan kualitas pemilu
Meski demikian, mau tidak mau kata Ghadur, sesuai dengan tuntutan zaman, KPU segera berinisiatif untuk mencari SDM baru yang lebih berkualitas. Jangan sampai kata Ghafur, KPUD Jember hanya mengandalkan pengalaman, tanpa ada proses evaluasi serta seleksi ulang. Kemudian, dirinya berharap, kedepan agar KPUD Jember segera mengevaluasi persoalan ini, bahkan menurutnya, kalau perlu KPUD Jember segera menggelar seleksi ulang pelaksana pemilu di tingkatan bawah.
(1.579 views)