Tidak Mampu Beli Albumin, Warga Miskin Sekarat

Lagi-lagi masyarakat miskin sekarat akibat tidak mampu membeli obat. Rosidi (40) warga desa Sidomukti kecamatan Mayang, dalam kondisi kritis di ruang bedah khusus karena tidak sanggup membeli albumin senilai jutaan rupiah.

Salah satu keluarga pasien Sholehudin  mengatakan, sejak menjalani operasi sekitar sebulan lalu rosidi tidak pernah mendapat pasokan  albumin. Padahal menurut dokter yang menangani, pasca operasi Rosidi harus segera mendapat pasokan albumin mnimal 3 kantong.

Persoalannya pihak rumah sakit tidak menyediakan albumin. Sehingga keluarga pasien harus membeli sendiri. Sementara harga albumin yang mencapai diatas 1 juta, bagi keluarga  pasien  sangat berat. Akibatnya, saat ini kondisi pasien cukup parah. Menurut keterangan dokter, pembuluh darah Rosidi di bagian perut sudah pecah. Meski saat ini keluarga pasien mampu membeli 1 kantong albumin, tetap saja masih kurang. Karena dibutuhkan 3kantong  albumin yang diberikan terus menerus.

Sholehudin menerangkan, Rosidi masuk ke RSUD Subandi dengan menggunakan surat keterangan miskin atau SKM. Sholehudin juga memahami jika albumin tidak masuk dalam daftar obat yang ditanggung. Namun demikian Sholehudin berharap ada sisi kemanusiaan dari rumah sakit untuk Rosidi.

Sementara direktur RSUD Subandi dokter Yuni Erminta ketika dikonfirmasi mengatakan, dirinya belum pernah menerima pernyataan keberatan dari keluarga korban. Namun setelah dikonfirmasi ke bagian pelayanan, ternyata Rosidi memang mengalami gangguan lever yang membutuhkan suplay nutrisi dan albumin. Jika memang keluarga pasien tidak mampu, pihak rumah sakit akan menyediakannya.

Lebih jauh Yuni menerangkan, selama ini memang pihak rumah sakit mengalami kendala dalam kasus semacam ini. Disatu sisi anggaran tidak ada, disisi lain tidak mungkin membiarkan pasien dalam kondisi sekarat. Karenanya kemudian diambil kebijakan menyeplitkan biaya pengobatan maskin diluar data base dengan maskin yang masuk database askeskin.

(1.112 views)
Tag: