Polemik Pembangunan SDN Kertonegoro III

Ibarat kata pepatah, sudah jatuh tertimpa tangga pula, kira-kira itulah yang sedang dialami oleh SDN Kertonegoro 3 Jenggawah. Setelah beberapa ruangan kelas ambruk gara-gara hujan deras, maka sekarang, rehab SDN Kertonegoro 3 bermasalah. Pasalnya proses rehab  tidak sesuai dengan bestek. Seperti, bahan yang dipakai rehab di duga menggunakan barang bekas. Kemudian, akibat dari tidak segera diperbaikinya SDN Kertonegoro 3, murid-murid terpaksa belajar di musolla dan kantor Desa Kertonegoro. Padahal bulan depan, ujian akhir berstandar nasional atau U-A-S-B-N bakal digelar. Jika memang demikian permasalahannya, yang menjadi pertanyaan adalah, Bagaimana sikap pemerintah terhadap kondisi SDN Kertonegoro 3?, Kemudian, bagaimana wakil rakyat menyikapi persoalan ini?

Menurut Wakil Kepala Sekolah SDN Kertonegoro 3,  Susiono, Sejak seminggu lalu, proses rehab di SDN Kertonegoro 3 terpaksa dihentikan, gara-garanya bahan yang dipakai untuk rehab di duga menggunakan barang bekas. Padahal anggaran rehab yang disediakan cukup besar. Mengenai proses rehab pihaknya tidak terlalu tahu menahu, sebab, mulai dari penunjukan sampai proses di lapangan langsung di handle oleh Dinas Pendidikan.

 

Susiono menambahkan, dirinya sebagai guru berharap agar SDN Kertonegoro 3 dibangun sesuai dengan bestek, karena lanjut Susiono, dirinya khawatir jika tidak di bangun sesuai dengan bestek keselamatan siswa terancam, karena kualitasnya masih perlu dipertanyakan.

 

Lebih lanjut Susiono menjelaskan, persoalan utama yang menjadi faktor ambruknya SDN Kertonegoro 3 adalah pondasi bangunan yang terus amblas akibat diguyur hujan terus-menerus. Sehingga faktor inilah kata dia, yang harus disentuh pertama kali, jika tidak ingin SDN Kertonegoro 3 ambruk lagi.

 

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jember, Ahmad Sudiyono, mengatakan Pemkab Jember menyediakan dana sebesar 1,3 Milyar untuk sekolah yang terkena bencana alam. Dana tersebut lanjut Ahmad diambilkan dari dana tak tersangka. Terkait dengan persoalan di SDN Kertonegoro 3, yang beberapa hari ini sempat mencuat ke permukaan, gara-gara proses rehab yang di duga menggunakan bahan-bahan bekas, menurut Ahmad, proses tersebut di luar tanggung jawab pihaknya, dalam artian Dinas Pendidikan menganggap di SDN Kertonegoro 3 belum ada proses pembangunan sama sekali.

 

Hingga sekarang lanjut Ahmad, desain gambar SDN Kertonegoro 3 masih ada di tangan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya, jadi kata dia, tidak mungkin ada proses rehab di SDN Kertonegoro 3, karena desain gambarnya masih di proses. Apalagi kata Ahmad, dana yang disediakan sebesar 1,3 Miliar masih utuh di Rekening Dinas Pendidikan.

 

Lebih lanjut Ahmad menerangkan, mengenai siapa kontraktor yang akan menangani SDN Kertonegoro 3, akan langsung di tunjuk oleh Dinas Pendidikan, sesuai dengan instruksi bupati beberapa waktu lalu. Mengenai kapan proses rehab SDN Kertonegoro 3, ahmad memastikan pada tanggal 15 maret mendatang akan segera dimulai.

 

Di tempat terpisah, Anggota Komisi D DPRD Jembr, Baharudin Nur, usai rapat dengar pendapat dengan Dinas Pendidikan, mengatakan, dewan masih menangkap ada sesuatu keganjilan terkait dengan proses rehab SDN Kertonegoro 3. Menurut Baharudin, tidak mungkin proses rehab SDN Kertonegoro 3 yang sudah berjalan beberapa waktu, tanpa ada sepengetahuan Dinas Pendidikan. Makanya kata dia, dalam waktu dekat DPRD Jember, melalui Komisi D akan terjun langsung ke lokasi untuk mencari fakta di lapangan. Jika memang ada sesuatu yang tidak beres lanjut Baharudin, Komisi D akan segera memanggil kembali Dinas Pendidikan, untuk mengklarifikasi persoalan ini.

(1.809 views)
Tag: