Baru 10 persen masyarakat mengerti cara ppencoblosan yang benar. Hal ini disampaikan caleg DPR-RI Partai Golkar Fatahillah Ramli, dalam sosialisasi pencoblosan di kantor DPD Golkar Jember. Ini membuktikan bahwa masyarakt belum mengerti benar tentang tata cara pencoblosan.
Menurut Fatahillah, setelah dirinya berkeliling di 72 kecamatan dan desa di Jember dan Lumajang yang menjadi daerah pemilihannya, dari 100 orang yang diminta melakukan simulasi pencoblosan hanya 10 orang yang benar. Sisanya dinyatakan tidak sah.
Bahkan di struktural Golkar Jember sendiri, dari 10 orang hanya 3 yang benar. padahal mereka setingkat pengurus kecamatan, yang notabene pelaku politik praktis. Untuk itu lanjut Fatahillah, saat ini bukan saat yang tepat bagi caleg jika hanya sosialisasi namanya. Yang tidak kalah penting sosialisasi cara pencoblosan yang benar. Sebab percuma masyarakat mengenal calegnya tetapi kertas suara dinyatakan tidak sah. Karena itulah Mendagri kemudian menginstruksikan kepada pemerintah daerah untuk allout membantu KPUD dalam rangka sosialisasi.
Lebih jauh Fatahillah menerangkan, jika sebelumnya untuk DPR-RI dapil Jember Lumajang hanya mendapat satu kursi, dengan diusungnya Yusuf Kalla sebagai capres 2009-2014, Fatahillah yakin bisa mendongkrak perolehan suara Golkar. Sehingga diprediksi Golkar dapil Jember lumajang mendapatkan minimal 2 kursi.
(1.380 views)