Sri Sultan Hamengku Buwono X menilai kebijakan pemerintahan SBY-JK masih belum sepenuhnya berpihak kepada rakyat. Hal ini disampaikan Sri Sultan usai memberikan kuliah terbuka pembangunan pertanian berbasis kearifan local, di kantor pusat Universitas Jember Kamis siang.
Menurut Sri Sultan melihat permasalahan seperti tidak berdayanya petani ketika pupuk langka, memotivasi dirinya untuk maju dalam pilpres mendatang. Dengan harapan dirinya bisa membuat perubahan-perubahan yang lebih berpihak kepada rakyat. Sultan berpendapat saat ini bangsa indonesia tidak hanya membutuhkan reformasi, tetapi yang tidak kalah penting adalah restorasi atau perbaikan disegala bidang untuk kemakmuran bangsa sendiri.
Sejauh ini lanjut Sultan, dirinya masih belum menentukan Cawapres yang akan mendampinginya. Sebab partai politik pasti akan menentukan sikap, setelah mengetahui hasil perolehan suara pada pemilu 9 April mendatang.
Meski secara pribadi Sultan ingin berangkat dari partai golkar, jika golkar tetap akan mengusung Yusuf Kalla sebagai Capres, dirinya akan maju melalui partai lain. Yang pasti lanjut Sultan, dirinya mendeklarasikan diri maju sebagai calon presiden. Karena itu jika ada parpol yang melamarnya sebagai calon wakil presiden pasti akan ditolaknya.
Ketika ditanya mesin politik yang akan membantunya dalam pilpres sebelum golkar menentukan sikap, Sultan mengaku menggunakan jaringan yang sudah dibangunnya sejak lama. Sayangnya Sultan enggan menyebutkan jaringan yang dimaksud. Hanya saja dijelaskan jaringannya sudah tersebar di 33 propinsi di Indonesia.
(1.264 views)